Keutamaan Bulan Muharram
Oleh: Irfan Soleh
Hari jum'at yang bertepatan dengan tanggal 10-12-2010, saya sengaja duduk agak dekat mimbar, niat awalnya baik, ingin melatih listening bahasa arab dengan mendengarkan khotib yang isi khutbahnya full in arabic language. namun malang karena banyak kosa kata yang gak ngerti jadinya kantuk pun menyerang tapi minimal ada yang tertangkap sedikit. Tulisan ini diilhami dari tema khutbah tersebut dengan sedikit ‘modifikasi’ dan ‘personalisasi teks’
Khotib menjelaskan tentang keutamaan bulan Muharram, beliau mengutip QS at taubah ayat: 36. "Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah diwaktu Dia menciptakan lanit dan bumi, diantaranya terdapat empat bulan haram." (Q.S. at Taubah :36). Pada keempat bulan ini Allah melarang kaum muslimin untuk berperang. Dalam penafsiran lain adalah larangan untuk berbuat maksiat dan dosa.
Nama Muharram secara bahasa, berarti diharamkan. Jadi perbuatan-perbuatan yang dilarang Allah memiliki tekanan khusus untuk dihindari pada bulan ini. Walaupun ya pastinya bukan berarti pada bulan-bulan lain hal-hal yang diharamkan boleh dilakukan. Bulan Muharram juga disebut sebagai “syahrullah” (Bulan Allah) Hal ini bermakna bulan ini memiliki keutamaan khusus karena disandingkan dengan lafdzul Jalalah (lafadz Allah). sebagaimana yang disampaikan Rasulullah SAW, dalam sebuah hadis. “Puasa yang paling utama setelah Ramadhan adalah puasa di bula Allah (yaitu) Muharram. Sedangkan shalat yang paling utama setelah shalat fardhu adalah shalat malam”. (H.R. Muslim)
Pada bulan ini juga terdapat sebuah hari yang dikenal dengan istilah Yaumul 'Asyuro, yaitu pada tanggal sepuluh. Asyuro berasal dari kata Asyarah yang berarti sepuluh. Pada hari Asyuro ini, kita disunnahkan untuk berpuasa. Secara umum, puasa Muharram dapat dilakukan dengan beberapa pilihan. Pertama, berpuasa tiga hari, sehari sebelumnya dan sehari sesudahnya, yaitu puasa tanggal 9, 10 dan 11 Muharram. Kedua, berpuasa pada hari itu dan satu hari sesudah atau sebelumnya, yaitu puasa tanggal: 9 dan 10, atau 10 dan 11. Ketiga, puasa pada tanggal 10 saja, hal ini karena ketika Rasulullah saw memerintahkan untuk puasa pada hari ‘Asyura para shabat berkata: “Itu adalah hari yang diagungkan oleh orang-orang Yahudi dan Nasrani, beliau bersabda: “Jika datang tahun depan insya Allah kita akan berpuasa hari kesembilan, akan tetapi beliau meninggal pada tahun tersebut.” (HR. Muslim).
Terakhir...Mudah-mudahan kita sebagai umat islam senantiasa mengetahui dan mempelajari keutamaan dari bulan-bulan islam, dan menjadikannya sebagai sarana ibadah kepada Allah SWT.
Amin Ya Allah Ya Mujibassailin....
0 komentar:
Posting Komentar