Malam itu si nafri menatap kosong buku-buku yang tertata rapih di perpustakaan pribadinya, selang beberapa waktu hatinya tergerak untuk membuka lembaran-lembaran waktu yang memuat patahan-patahan kehidupannya. Ia membuka gulungan kertas kehidupan yang selama ini ternyata terkotori berhala eksistensi. Kertas putih perjalanan kehidupannya tercederai oleh tinta gulita dengan rangkaian kata-kata nista dan laku hina. Ditengah jiwanya bergemuruh dalam keruh tiba-tiba muncul satu kata yang tertancap kuat dalam benaknya yaitu perubahan. “gw harus berubah!”, “Gw harus melakukan sesuatu”, tiba-tiba dengan setengah teriak kata-kata itu keluar dari mulutnya .
Tampilkan postingan dengan label Cerpen. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Cerpen. Tampilkan semua postingan
SI NAFRI DAN LASKAR TAGHONI
SI NAFRI DAN LASKAR TAGHONI
Menjelang bulan suci ramadhan si nafri pulang kampung. Entah kenapa ia ingin sekali berbuat sesuatu bagi masyarakatnya. Akhirnya ia mencoba mengusulkan bagi anak-anak kecil di madrasah dekat rumahnya agar mempelajari kesenian rebana. Alasannya cukup sederhana, sekedar ingin mengganti acara ngabuburit yang biasanya jalan-jalan ke alun-alun atau iring-iringan naik motor menjadi sholawatan dengan diiringi rebana
Menjelang bulan suci ramadhan si nafri pulang kampung. Entah kenapa ia ingin sekali berbuat sesuatu bagi masyarakatnya. Akhirnya ia mencoba mengusulkan bagi anak-anak kecil di madrasah dekat rumahnya agar mempelajari kesenian rebana. Alasannya cukup sederhana, sekedar ingin mengganti acara ngabuburit yang biasanya jalan-jalan ke alun-alun atau iring-iringan naik motor menjadi sholawatan dengan diiringi rebana