Dari Mu’adz bin Jabal radhiyallahu ‘anhu, ia
berkata: Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:
إن أطيب الكسب كسب التجار الذي إذا حدثوا لم يكذبوا و إذا ائتمنوا لم
يخونوا و إذا وعدوا لم يخلفوا و إذا اشتروا لم يذموا و إذا باعوا لم يطروا و إذا
كان عليهم لم يمطلوا و إذا كان لهم لم يعسروا).
“Sesungguhnya sebaik-baik penghasilan ialah
penghasilan para pedagang yang mana apabila berbicara tidak bohong, apabila
diberi amanah tidak khianat, apabila berjanji tidak mengingkarinya, apabila
membeli tidak mencela, apabila menjual tidak berlebihan (dalam menaikkan
harga), apabila berhutang tidak menunda-nunda pelunasan dan apabila menagih
hutang tidak memperberat orang yang sedang kesulitan.” (Diriwayatkan
oleh Al-Baihaqi di dalam Syu’abul Iman, Bab Hifzhu Al-Lisan IV/221).
Hadist diatas menjelaskan bahwa pedagang atau
pebisnis adalah sebaik-baik penghasilan, meskipun ada beberapa syarat yang
harus dipenuhi diantara yaitu jujur, amanah dan menepati janji. Islam
memberikan syarat tersebut bukan untuk memberatkan umatnya tapi justru dengan
memiliki kriteria tersebut akan menunjang bisnis yang kita miliki. Setelah
mengetahui hadist tersebut, keinginan untuk menjadi seorang pebisnis pun
semakin kuat tapi bagaimana caranya? Harus mulai dari mana?
“Experience is the best teacher, pengalaman
adalah guru yang terbaik”. Kata-kata bijak tersebut mengilhami kami, tim divisi
kajian isefid, untuk mencari orang yang berpengalaman di bidang bisnis untuk
menjawab sekelumit pertanyaan tentang bagaimana menjadi seorang pebisnis. Tema
yang kami usung pada isefid’s weekly discussion edisi jum’at 12 oktober 2012
yaitu “Entepreneurship and Motivation Training” dengan pembicara special yaitu
Hasyim Ahmad Shiyuti. Beliau adalah Managing Directur of Belanga Café yang
punya jiwa entepreneur.
Mengawali kajian sore ini, Bang Hasyim, begitu
panggilan akrab saya pada beliau, memaparkan kisah historis Belanga Café yang
mempunyai visi to create Belanga Café as a centrepiece for the whole nation and
to carve a name in the eyes of the world. Visi yang sangat bagus tapi tentu
perlu kerja keras dan kerja cerdas untuk mewujudkannya. Bagaimana kah Belanga
Café mengawali karirnya?
Al kisah Puan Zainab Shiyuti, kakak kandung dari
Bang Hasyim, mengawali jejak jiwa entepreneurnya di Malaysian Bumiputra
Steakhouse yang terkenal dengan Zee’s Special Steaks pada tahun 1996. Berkat
cita rasa dan kualitasnya, steakhousenya terkenal kemana-mana sampai-sampai official launchnya pada waktu
itu oleh Minister of Entrepreneur Development, Dato’ Mus-tapa Mohamed. But
again that was just the beginning kawan.
Puan Zainab tidak lantas puas begitu saja, beliau
ingin menawarkan makanan yang lebih khas dan unique dari yang lain. Sehingga
pada tahun 1998, ketika Suria KLCC di Petronas Tower dibuka, Puan Zainab
mempelopori pengembangan Kelantan
Delight, food court spesialis masakan Kelantan. Kelantan delight pun semakin
dikenal dengan suguhan khas nya yaitu Nasi Dagang, Nasi Kerabu dan Nasi Lemak
Kelantan. Kelantan Delight pun menjadi tujuan wisata kuliner para turis dan
pengunjung Suria KLCC.
Pengembangan Belanga Café pun dimulai, dengan
segudang ide dan tim kreatifnya, Puan Zainab menemukan tempat yg prestigious di
Malaysia yaitu Mall The Gardens. Belanga Café menawarkan konsep baru yaitu boutique
café yang memperkenalkan masakan otentik Malaysia dengan sentuhan modifikasi
tim creative belanga café. Perjalanan Belanga Café pun terus berlanjut, langkah
demi langkah diiringi keuletan Puan Zainab dan Tim nya membuat Belanga Café bertahan
sampai sekarang.
Saat ini Belanga Café sudah mempunyai 4 outlet yaitu
di The Gardens, Empire Shopping Gallery, SStwo Mall dan Belanga Café di The Intermark. Bang
Hasyim tidak hanya menceritakan kisah suksesnya tapi juga kegagalannya. Suka duka
dalam berdagang dan untung rugi dalam berbisnis itu hal yang biasa. Bahkan dari
situ Bang Hasyim menekankan bahwa bagi kita-kita yang mau memulai untuk menjadi
seorang pebisnis harus punya mental yang
kuat, harus siap gagal dan harus siap rugi.
In order to succeed, you must be willing to fail
because success is going from failure to failure with no loss of enthusiasm. Jadi
apalagi yang kita tunggu? Mau nunggu siap segalanya? Kapan nyampenya. So,
menjawab pertanyaan di awal coretan ini, kapan dan harus dari mana memulainya? Jawabannya
jelas sekali yaitu saat ini dan dari hal-hal yang mungkin kita lakukan. Jangan takut
gagal, jangan takut melangkah dan jangan takut untuk memulai. But remember we
don’t have to want to fail but we just have to be willing to fail.
So, what are we waiting for?
What aren’t we doing?
NOW is our chance!!!
0 komentar:
Posting Komentar