31 Desember 2011 saya berangkat ke Thailand dengan niat silaturahmi dan mencari pengalaman baru di negara tersebut. kebetulan moment nya tepat dengan perayaan tahun baru jadi suasana nya begitu ramai. Muncul pertanyaan di benak saya, emang kita perlu ya merayakan tahun baru? Otak pun berfikir mencari sekelumit jawaban pertanyaan tadi. Ya perlu! Tahun baru “harus dirayakan” selama perayaan tersebut dilakukan dengan baik dan membawa perubahan positif.
Dengan spirit resolusi 2012, saya pun sampai di Suvarnabhumi Bangkok Airport. Kaki pun melangkah mencari starbucks cofee, tempat dimana Faris menunggu. Ketika sampai disana, saya terkejut ternyata dia menjemput saya bersama kedua orang tuanya. Mereka menyambut baik kedatangan saya. Subhanallah mudah-mudahan Allah membalas kebaikan mereka dengan pahala yang berlipat ganda
Diperjalanan kami banyak berbicara mengenai latar belakang keluarga termasuk pengalaman ayah Faris yang bisa meraih gelar master dan doktor nya di India. Banyak sekali pengalaman hidup mereka yang cukup menginspirasi dan memberi semangat tersendiri bagi saya. Pembicaraan orang tua Faris membuat perjalanan kami menjadi singkat, tak terasa kita pun sudah sampai di Korn Thon Bhuri, tempat dimana mereka tinggal.
Kita pun istirahat sejenak di rumah yang indah dan asri tidak jauh mungkin hanya 50 meter dari sungai bersejarah yaitu Chao Phraya River. Selepas Magrib kita menjemput 2 orang kawan yang sama-sama lagi di main ke Thailand yaitu Fadli dari Palestina dan Walid dari Kenya. Mereka berdua berangkat naik kereta jadi lebih banyak tahu tentang wilayah Thailand dibanding saya yang naik pesawat.
Dinner pun tiba, makanan khas Thailand dikeluarkan oleh sang pribumi. Bagi saya makanannya tidak jauh berbeda dengan di Indonesia tapi bagi Fadli dan Walid banyak makanan yang tidak terdapat di negaranya. Terlepas dari itu semua, lagi-lagi saya terkesan dengan keramahan keluarga ini.
Kenyang dengan makanan dan ngobrol, kami pun diajak ke rumah neneknya Faris yang tepat dipinggir sungai Chao Phraya. Kami bisa melihat beraneka ragam orang yang merayakan tahun baru dari pinggir sungai tersebut. ada yang berkumpul disertai alunan musik lengkap dengan pernak pernik tahun baru seperti balon terompet dan sebagainya. Ada juga yang menikmati malam ini dengan merenung sambil memandang jauh ke dinding langit yang menaungi Chao Phraya. Subhanallah, malam yang sangat indah dengan segala keragamannya.
Puas memandangi kapal dan perahu yang melintasi Chao Phraya, kami kembali disuguhi aneka makanan oleh neneknya Faris, luar biasa. Saya jadi teringat dengan adat kampung halaman, keramahan adat sunda. Semua saudaranya berkumpul memperkenalkan diri dengan penghormatan terhadap tamu yang luar biasa. Meskipun sebagian mereka tidak bisa bahasa inggris hanya bisa bahasa Thailand tapi kami bisa menangkap bahasa hati mereka, bahasa yang lagi-lagi menunjukan keramahan dan ketulusan jiwa
Waktu semakin larut, detik detik pergantian tahun pun semakin dekat, akhirnya kami minta izin mau mengikuti acara yang katanya selalu dinanti oleh para wisatawan Thailand yaitu Bangkok New Year’s Count Down, Pesta Tahun Baru terbesar di Bangkok. Pesta ini diadakan di depan Central World Square. Mall seluas 550 ribu meter persegi ini akan didatangi oleh ratusan ribu pengunjung. menikmati malam gemerlap dengan lampu dan musik spektakuler dengan penampilan artis lokal yang terkenal. Hitung mundur dilakukan bersama orang-orang di belahan dunia lain melalui layar proyektor yang dipasang di area utama. Pesta sudah bisa dimulai dari pukul 18.00 petang, karenanya Jalan Ratchaprasong di dekat mal itu sudah ditutup untuk kendaraan.
1 komentar:
Mas tempatnya di mana ini ya
Mas tempatnya di mana ini ya
Posting Komentar