RSS
Write some words about you and your blog here

SEMANTIK AL-QUR’AN DALAM PANDANGAN TOSHIHIKO IZUTSU

SEMANTIK AL-QUR’AN DALAM PANDANGAN TOSHIHIKO IZUTSU
Oleh: Irfan Soleh

Malam tadi saya baca buku relasi tuhan dan manusia karangan Toshihiko izutsu, walaupun bacanya belum selesai paling tidak ada catatan yang saya anggap penting dari pembahasan awal buku tersebut, bagi yang ingin mengetahui siapa sih Toshihiko Izutsu itu? Kemudian apa yang dimaksud dengan metode semantik al qur’an? Simaklah catatan yang sangat ringkas ini mudah-mudahan bisa bermanfaat dan insya Allah kedepan akan saya tambah lagi pembahasannya

Toshihiko izutsu (4 mei 1914-1993) adalah profesor universitas dan penulis banyak buku tentang keislaman dan agama-agama lain. Dia mengajar di Institute of Cultural and Linguistic studies pada Keio University di Tokyo, the Imperial Iranian Academy of Philosophy di Tehran, and universitas McGill di Montreal. Pendekatannya dalam mengkaji agama adalah linguistik dan beliau menggunakan ilmu humaniora/sosial lebih ekstensive dari pada pendekatan yang berdasarkan pada keimanan. Dia dilahirkan dalam keluarga kaya di jepang. Sejak usia dini beliau sudah akrab dengan koan dan meditasi zen.

Beliau belajar di fakultas ekonomi universitas kairo tetapi dipindahkan ke departemen sastra inggris atas instruksi dari prof junzaburo nishiwaki. Dia menjadi assisten peneliti pada tahun1937, kemudian lulus dengan meraih gelar B.A.
Atas saran dari shumei okawa. Dia belajar tentang islam di East Asiatic Economic Investigation Bureau. Pada tahun 1958, beliau menyelesaikan terjemahan qur’annya yang pertama kali dari bahasa arab ke bahasa jepang.

Terjemahannya masih renownwd untuk akurasi linguistiknya dan banyak digunakan untuk tugas-tugas akademik. Beliau sangat berbakat dalam belajar bahasa asing dan beliau sanggup menyelesaikan membaca alqur’an dalam satu bulan setelah ia belajar bahasa arab
Menurut izutsu Alqur’an bisa didekati dengan sejumlah cara pandang/pendekatan yang beragam seperti teologi psikologi,sosiologi, tata bahasa dan lain-lain namun dari sekian banyak pendekatan yang ada beliau konsisten menggunakan pendekatan linguistik khususnya semantik alqur’an

Izutsu menggunakan metode analisis semantik atau konseptual terhadap bahan-bahan yang disediakan oleh kosa kata al-qur’an yang berhubungan dengan beberapa persoalan yang paling kongkrit dan melimpah yang dimunculkan oleh bahasa al-qur’an.Yang dimaksud semantik dalam kajian izutsu disini adalah kajian analitik terhadap istilah-istilah kunci suatu bahasa dengan suatu pandangan yang akhirnya sampai pada pengertian konseptual weltanschauung atau pandangan dunia masyarakat yang menggunakan bahasa itu , tidak hanya sebagai alat bicara dan berfikir , tetapi lebih penting lagi , pengkonsepan dan penafsiran dunia yang melingkupinya

Semantik dalam pengertian itu adalah semacam weltanscauung-lehre, kajian tentang sifat dan struktur pandangan dunia sebuah bangsa saat sekarang atau pada peeriode sejarahnya yang signifikan, dengan menggunakan alat analisis metodologis terhadap konsep-konsep pokok yang telah dihasilkan untuk dirinya sendiri dan telah mengkristal kedalam kata-kata kunci bahasa itu
Sehingga kalau kita terapkan dalam al-qur’an menjadi “semantik al-qur’an” harus difahami hanya dalam pengertian weltanschauung alqur’an atau pandangan dunia qurani, yaitu visi qurani tentang alam semesta. Tujuannya adalah memunculkan tipe ontologi hidup yang dinamik dari alqur’an dengan penela’ahan yang analitis dan metodologis terhadap konsep-konsep pokok, yaitu konsep yang tampaknya memainkan peran menentukan dalam pembentukan visi qur’an terhadap alam semesta