RSS
Write some words about you and your blog here

PENYAKIT CHIKUNGUNYA

PENYAKIT CHIKUNGUNYA
Oleh: Irfan Soleh

Akhir-akhir ini masyarakat kabupaten ciamis banyak yang terjangkit penyakit Chikungunya. Di desa saya, Kertaharja, mayoritas warga di setiap dusun terkena penyakit tersebut Contohnya di dusun sarayuda khususnya kampung saya ada lebih dari 20 orang. Karyawan ayah saya banyak yang terkena bahkan nenek saya pun ikut-ikutan dalam ‘euforia’ penyakit chikungunya sampai membuat panik keluarga

Saya jadi penasaran apa sih yang dimaksud dengan penyakit Chikungunya? Apa penyebabnya? Benarkah penyakit ini berbahaya atau mematikan? Dan bagaimana cara menghindari penyakit ini? Jawaban-jawaban pertanyaan tadi ternyata ada dalam beberapa lembar kertas yang saya temukan secara tidak sengaja di rumah Kakak saya. Tulisan tersebut tidak jelas siapa penulisnya tapi yang jelas bagi saya cukup informatif, mungkin itu adalah tulisan yang berserakan. dan diambil dari berbagai sumber

Apa arti chikungunya?
Chikungunya berasal dari bahasa Swahili berdasarkan gejala pada penderita, yang berarti (posisi tubuh) meliuk atau melengkung (that which contorts or bends up), mengacu pada postur tubuh yang membungkuk akibat nyeri sendi hebat (arthralgia). Nyeri sendi ini menurut lembar data keselamatan (MSDS) Kantor Keamanan Laboratorium Kanada, terutama terjadi pada lutut, pergelangan kaki serta pada persendian tangan dan kaki

Apa penyebab penyakit chikungunya?
Penyakit chikungunya disebabkan oleh sejenis virus yang disebut virus chikungunya. Virus chikungunya ini masuk keluarga Togaviridae, genus alphavirus. Gejala-gejalanya mirip dengan infeksi virus dengue, demam berdarah, dengan sedikit perbedaan pada hal-hal tertentu. Virus ini dipindahkan dari satu penderita ke penderita lainnya melalui nyamuk antara lain aides aegypti. Bedanya dengan demam berdarah dengue adalah pada chikungunya tidak ada pendarahan hebat, renjatan (shock) maupun kematian.

Benarkah penyakit ini berbahaya atau mematikan?
Virus yang ditularkan nyamuk aides aegypti ini akan berkembang biak di dalam tubuh manusia. Virus ini menyerang semua usia, baik anak-anak maupun dewasa di daerah endemis. Pada anak kecil dimulai dengan demam mendadak, kulit kemerahan. Ruam-ruam merah itu muncul dalam 3-5 hari. Mata biasanya merah disertai tanda-tanda seperti flu. Sering dijumpai anak kejang demam

Pada anak yang lebih besar demam biasanya diikuti rasa sakit pada otot dan sendi serta terjadi pembesaran kelenjar getah bening. Pada orang dewasa, gejala nyeri sendi dan otot sangat dominan dan sampai menimbulkan kelumpuhan sementara karena rasa sakit bila berjalan. Kadang-kadang timbul rasa mual sampai muntah

Memang sewaktu virus berkembang biak di dalam darah, penderita merasa nyeri pada tulang-tulangnya terutama di seputar persendian sehingga tidak berani menggerakan anggota tubuh. Namun bukan berarti terjadi kelumpuhan permanen. Masa inkubasi dari demam Chikungunya dua sampai empat hari. Manifestasi penyakit berlangsung tiga sampai 10 hari. Tidak ada vaksin maupun obat khusus untuk chikungunya. Cukup minum obat penurun panas dan penghilang rasa sakit yang bisa dibeli di warung. Yang penting cukup istirahat minum dan makan makanan bergizi. Virus ini termasuk self limiting disease alias hilang dengan sendirinya. Namun rasa nyeri masih tertinggal dalam hitungan minggu sampai bulan. Jadi sebenarnya jangan terlalu panik kalau menderita penyakit ini

Bagaimana cara menghindari penyakit ini?
Satu-satunya cara menghindari penyakit ini adalah membasmi nyamuk pembawa virusnya. Nyamuk ini senang hidup dan berkembang biak di genangan air bersih seperti bak mandi, vas bunga, dan juga kaleng atau botol bekas yang menampung air bersih. Serangga bercorak hitam putih ini juga senang hidup di benda-benda yang menggantung seperti baju-baju yang berada di belakang pintu kamar. Selain itu juga nyamuk ini juga menyenangi tempat yang gelap dan pengap

Insektisida yang digunakan untuk membasmi nyamuk ini adalah dari golongan malation, sedangkan themopos untuk mematikan jentik-jentiknya. Malation dipakai dengan cara pengasapan bukan dengan penyemprotan ke dinding. Hal ini karena Aedes aygepti tidak suka hinggap di dinding melainkan pada benda-benda yang menggantung

Halaman atau kebun disekitar rumah harus bersih dari benda-benda yang memungkinkan menampung air bersih, terutama pada musim hujan. Pintu dan jendela rumah sebaiknya dibuka setiap hari mulai pagi sampai sore hari agar udara dan sinar matahari dapat masuk sehingga terjadi pertukaran udara dan pencahayaan yang sehat. Mudah-mudahan coretan ini yang diambil dari tulisan-tulisan yang berserakan bisa bermanfaat, amien...