RSS
Write some words about you and your blog here

Teruslah berjalan!

Teruslah berjalan!

Berjalan dalam serpihan
Dari satu kelain dahan
Diterpa semilir angin
Membawa sejuta ingin

Dunia angan menabur mimpi begitu indah
terlihat Lewat celah-celah gundah
Walau terjerat liuk-liuk belukar
Riak-riak sadar tetap terdengar

Dalam ruang ada
Ketaktertugaan semakin mengada
Memayungi ranah resah
Menengahi derap langkah

Aku akan terus berjalan
Berlari walau perlahan
Tak ada kata henti
Menuju satu titik tepi

Vans @saung damai
140310


Mengawal Garuda

Mengawal Garuda


Kupasang Telingaku disebuah diorama
Kudengar Segerombol tunas muda
Cendikia dan pembiak massa
Asyik bercengkrama

Berirama diatas meja
Karna dibawahnya pasti dicela
Bersuara menggelitik laba-laba
Mengurai mengusik jejaringnya

Garuda tak hanya di dada
Ditangan dikepala dan dijiwa
Bisa saja ia bangga
Gagah tanpa noda

Atau malah tertawa
Terbahak isak hampa
Bercucuran mengalirkan air duka
Karna kita satu warna

Tak ada beda
Sama-sama durja
Hanya sedikit nakal
Padahal terjebak arus siklikal


vans@saung damai 100310


Merindu Cahaya

Merindu Cahaya


Dalam kilatan petir
Kata kenapa mendadak mampir
Bercak menggetir
Bertabuh mengukir

‘Kenapa’ yang tak biasa
Merindu secercah cahaya
Do’a dan keluhan
Meratap pada Tuhan

Kenapa...
Dengan nikmat
Pada-Mu aku khianat
Dengan laknat
Pada-Mu aku teringat

Kenapa...
Kau nina bobokan aku dengan pahala
Tapi tak tercium harum syurga
Kau himpit aku dengan dosa
malah ada secercah nirwana

Kenapa...
cahaya-Mu tersibak dalam kegelapan
apa ia termakan keakuan
Kapan aku menjelma
Dalam indahnya cahaya

Cahayaku
cahaya-Mu
bersenyawa dalam terang
bertandang lantas hilang



vans@saung damai 280210


Taman “Pencerahan”

Taman “Pencerahan”


Malam itu disebuah taman
Aku datang menggandeng hujan
Mendengar retorika yang dibaca
Kekinian yang dipuja

Dahulu hanya tabu
Berlalu bagai debu
Walau hidup disatu sisi
Keberulangan yang abadi

Berdiri dalam kredo
Dua isme berwajah neo
Bila tak ada pencerahan
Baginya kematian

Membelah batu
Memecah buntu
Mengharu biru
Walau membabu

Kubaca saripati kata
Penafsiran mutlak adanya
Memenggal ukuran
Pada baju kepantasan

Rupa manusia Begitu mulia
Dengan akal yang kadang binal
Beraneka warna
Tak kenal final

Nuraniku takkan kelu
Mencari dan bertahan
Mana yang tercium BAU
dihidungMu, Tuhan.....


By: aku yang terus berjalan
dalam pencarian dan perubahan

vans@saung damai
03 Maret 2010





Silatulma’na Bersama Cesillia

Silatulma’na Bersama Cesillia

------------------------
Cesillia ces

Tautan ini menjadikan kita saling kenal
Aku mengenalmu kau mengenalku
Dari sepi dan bayang-bayang waktu
Diantara kode-kode matrix dan layar monitor

Dari ruang kosong tempat kunang-kunang berbagi
Kegelapan dengan nyala lampu dijemari
Kita ketik kata saling sapa
Saling goda saling cerita
Berbagi kasih semesta sayang sesama

Semoga kebaikan selalu kita dahulukan
Menjadikan kita manusia yang penuh harap
Melangkah dikeseharian kita

Terimakasih sukses selalu digiatmu bersama cita, cinta dan harap
Engkau yang slalu bersinergi pada alam dan sang pencipta

Salam manis
Cesi
---------------------
Dikeesokan hari
Diranumnya pagi
Kubaca tautan ini

Sekat ruang dan waktu
Lebur membisu
Melihat kata, sapa, kita dalam cumbu

Saat ini
Masih kubuka lembaran-lembaran suci
Selaksa do’a pun belum terhenti

Lantas kutitipkan pada embun
Pada rimbunnya daun
Pada sejuk yang melantun

dzikir semesta pada sang Maha
buat kita sang pecinta
fana dalam kata dan makna


salam silaturahmi
irfan