RSS
Write some words about you and your blog here

PASSPORT DUNIA AKHIRAT

Hari ini, 30 desember, adalah hari jum’at terakhir di tahun 2011. Khatib jum’at masjid IIUM kali ini berasal dari Kanada. Ia memaparkan tema khutbah yang cukup unik yaitu tentang passport.  Tapi passport yang satu ini bukan hanya bisa membawa kita keliling luar negeri tapi bisa mengantarkan kita pada tempat ternikmat dan terindah bahkan melampaui imagi nikmat dan indah yang ada dalam fikiran kita, Syurga.


Jabal Magnet dan Universitas Islam Madinah: CPH Part 8

Catatan Perjalanan Haji Part 8
8 oktober 2011 Jabal Magnet dan Universitas Islam Madinah

Pagi ini pukul 7 waktu Madinah kita sudah siap-siap berangkat ke jabal magnet, ini tidak ada dalam rangkaian ibadah haji tapi tidak ada salahnya kita mentafakuri kekuasaan Allah disana, jaraknya kurang lebih 30 km dari madinah. Disini juga ada pasir yang berbentuk lafad Allah, katanya itu alami bukan buatan manusia, sepanjang jalan hanya terlihat bukit bukit baru berjajar tak seperti bukit di indonersia yang ranum menghijau. Pohon yang ada disini adalah pohon zaqqum.

Pengajian Bersama Syaikh al-‘Abbad dan Putranya Prof. DR. ‘Abdur-Razzâq: CPH Part 7

Catatan Perjalanan Haji Part  7
7 oktober 2011 (Pengajian  bersama Syaikh al-‘Abbad dan putranya Prof. DR. ‘Abdur-Razzâq )

Pada catatan sebelumnya telah dibahas mengenai shalat arba’in, jadi selama seminggu di Madinah, intinya, yang kita lakukan adalah berjama’ah shalat setiap waktu. Sejak awal kita sudah mempersiapkan diri jangan sampai ada satu waktu pun yang terlewat. Seandainya selama di tanah air bisa terus seperti ini, mungkin kita tidak perlu motivator untuk mendisiplinkan diri.

Tempat Makan Favorit dan Seputar Shalat Arba’in: CPH Part 6

Catatan Perjalanan Haji Part  6
6 oktober 2011 Tempat  Makan Favorit dan Seputar shalat arba’in  

Waktu subuh selalu indah disini, pemandangan jama'ah yang selalu serempak berjama'ah, sujud yang seragam, saling toleran meski ada sedikit perbedaan, dari mulai pukul 2 pagi orang sudah ramai ke mesjid bahkan ada yang berangkat pukul satu agar bisa ke raudhah tanpa berdesak-desakan. Hal yang paling membuat saya iri adalah ketika melihat sepasang suami istri, mereka begitu ‘mesra’ berangkat sama-sama ke mesjid lalu berpisah di gerbang masuk karna tempat shalat yang dipisah antara laki-laki dan perempuan kemudian mereka janji ketemuan lagi di pintu gerbang yang sama ketika hendak kembali ke maktab. Mereka akan saling tunggu di gerbang yang sama dan saling tunggu kalau salah satunya ada yang terlambat

Jabal Uhud dan Mesjid Qiblatain: CPH Part 5

Catatan Perjalanan Haji Part  5
5 oktober 2011 Jabal uhud dan Mesjid Qiblatain

Ziarah yang ketiga ke jabal uhud, cuacanya sangat panas namun tidak menghentikan para jama'ah yg berkunjung kesana rupa rupanya mungkin kita diajari mental para mujahid karna ditempat ini kita berkunjung ke makam para shuhada. Seperti biasa, sesampainya di Jabal Uhud Ketua Rombongan mengumpulkan jama’ah terlebih dahulu untuk memberikan sejarah dan informasi seputar gunung uhud ini

Mesjid Quba dan Kebun Kurma: CPH Part 4

Catatan Perjalanan Haji Part  4
5 oktober 2011 Mesjid Quba dan Kebun Kurma

Hari ini kira-kira pukul 6.30 waktu madinah kita ziarah ke beberapa tempat bersejarah diantaranya Mesjid Quba. Tak lama setelah pulang dari Mesjid Nabawi kita langsung kumpul di lobi hotel. Semua jama’ah kloter 3 ikut dalam ziarah ini meskipun pemandu nya tetap dari tiap-tiap KBIH (Kelompok Bimbingan Ibadah Haji). KBIH Al-Hasan kebagian bis 4 dan 5. Semuanya kalau gak salah ada 9-10 bis.

Mesjid al-Ijabah: CPH Part 3

Catatan Perjalanan Haji Part 3
4 oktober 2011 Mesjid al-Ijabah

Hari ini seperti biasa saya ‘mengejar arba’in’ ke mesjid dan alhamdulillah bisa sempat ke raudoh lagi. Mengenai permasalahan shalat arba’in dengan segala perdebatannya juga mengenai Raudhah insya Allah nanti akan diceritakan dan di bahas pada catatan perjalanan haji part selanjutnya. Usai berdesak-desakan di Raudhah sampai ke Maqam Nabi saya ketemu ipung dan a darif. Ketika saya tanya mau kemana mereka menjawab ke Mesjid Ijabah. Saya pun penasaran akhirnya ikutlah dengan mereka berdu’a. Alhamdulillah ternyata tidak terlalu jauh dari Mesjid Nabawi.

Bandara sukarno hatta, Dalam pesawat saudi airlines, dan Tiba di Madinah: CPH Part 2

Catatan Perjalanan Haji Part 2
3 oktober 2011 @ Bandara sukarno hatta, Dalam pesawat saudi airlines, dan  Tiba di Madinah



@ Bandara sukarno hatta
Pukul 4.30 kita sampai di bandara sukarno hatta, kejadian paling menarik ketika turun dari bis dalam kondisi setengah sadar semua berlari ke bagian pemeriksaan, suara pengeras suara yang gak jelas terdengar mengumumkan barang-barang yang dilarang harus di keluarkan, semuanya berdesak-desakan, baru di bandara saja Allah sudah menguji kesabaran para jamaah haji. Pemeriksaan pun berjalan lancar, jemaah langsung sholat subuh berjama'ah selesai solat subuh saya sempat minum teh tarik, kehangatannya nikmat tak terhingga.

Ciamis dan Embarkasi Bekasi: Catatan Perjalanan Haji (CPH) Part 1

Catatan Perjalanan Haji Part 1
2 oktober 2011 Keberangkatan dari ciamis
Malam ini 2 oktober 2011 tepat beberapa jam sebelum keberangkatan ke embarkasi haji, saya di uji oleh Allah, mendadak sakit panas tinggi, kepala sakitnya minta ampun, dengan memohon kepada Allah sebuah keajaiban supaya bisa ikut berangkat ke islamic centre pukul 2 malam nanti 

SMS Tausiah Selama Di Mekkah

Barang siapa yang menunaikan haji, dengan tidak berbicara kotor dan tidak mencaci maka diampuni dosanya seperti bayi yang baru dilahirkan(HR. Bukhari, Muslim)

Ibnu Mas'ud berkata: Ridholah terhadap apa yg telah Allah berikan kepadamu, niscaya engkau menjadi orang yg paling kaya.



Rasulullah: Orang yg kuat bukanlah yg menang dalam bergulat, tetapi orang yang kuat adalah orang yang bisa menguasai dirinya ketika marah (HR. Bukhari, Muslim)

Assignment of Managerial Finance


FIN 6130
Graduate School of Management (GSM)
Case 1 - Due on July 19, 2011
Cost of Capital and Capital Budgeting

AN ANALYSIS OF RATIO: Profitability and Liquidity Ratios Analysis on Hup Seng Industries Berhad and Hwa Tai Industries Berhad (Based on 2008 – 2010 Annual Reports)

                       AN ANALYSIS OF RATIO:
Profitability and Liquidity Ratios Analysis on
Hup Seng Industries Berhad and Hwa Tai Industries Berhad
(Based on 2008 – 2010 Annual Reports)

ESSAY FOR APPLYING MBA @ IIUM


ESSAY FOR APPLYING MBA
By: Irfan Soleh

Background

I was born in a family of traders who loves islamic knowledge. My parents want their children to have extensive knowledge of both sides, religion and social sciences. so my education was directed there. I have to stay at islamic boarding school from the start elementary school until I get a bachelor's degree from State Islamic University  Syarif Hidayatullah Jakarta. My mother has a store that sells basic necessities. and my father has long been producing  hunkwee flour. The company name is  “AKS GUNUNG WANGI” now my dad has more than 50 employees in this organisation. it helps provide jobs for the community in a small village located in Ciamis district West Java, Indonesia.

Si Nafri dan Laskar Amtsilati

            Malam itu si nafri menatap kosong buku-buku yang tertata rapih di perpustakaan pribadinya, selang beberapa waktu hatinya tergerak untuk membuka lembaran-lembaran waktu yang memuat patahan-patahan kehidupannya. Ia membuka gulungan kertas kehidupan yang selama ini ternyata terkotori berhala eksistensi. Kertas putih perjalanan kehidupannya tercederai oleh tinta gulita dengan rangkaian kata-kata nista dan laku hina. Ditengah jiwanya bergemuruh dalam keruh tiba-tiba muncul satu kata yang tertancap kuat dalam benaknya yaitu perubahan. “gw harus berubah!”, “Gw harus melakukan sesuatu”, tiba-tiba dengan setengah teriak kata-kata itu keluar dari mulutnya .

Muhasabah Mina-Muzdalifah

Bismillahi Allohu akbar
Ku lambaikan tangan mencoba tegar
Berputar searah bumi
Menapaki jejak membaca setiap langkah diri

Saat Kaki kanan kulangkahkan
Kuraba hati membaca jiwa perjalanan
Air mata membasahi kalam-kalam do'a tercecer membentuk bulir-bulir cinta

muhasabah dekat ka'bah

menela'ah kontradiksi
Yg beredar diseputar diri
Dualitas yg semakin mengeras
Membuat topeng ini semakin jelas

Elastisitas ketundukan
Lambat laun menegasi berkebalikan
Kubaca rerupa mantra
Malah wujudnya semakin berwarna

Coretan Peluncuran Buku Perdana


1 September 2011 yang bertepatan dengan 2 syawal 1432 H menjadi moment bersejarah bagi saya. Dengan segala kekurangannya, pada hari itu saya bisa me-lounching buku perdana yang berjudul “Muhammad Syahrur Dimata Para Pengkritiknya: Telaah Penafsiran Tentang Aurat Perempuan”. buku ini di lounching  pada acara Reuni Akbar Keluarga Besar Alumni Pondok Pesantren al-Hasan. Rangkaian acaranya include dalam acara reuni.

Lounching diawali dengan paparan Sofi Ahmad Mustafa  dari atas nama penerbit el-haz publishing house, beliau menyampaikan beberapa hal diantaranya latar belakang kenapa penerbitan ini ada dan alasan kenapa buku penafsiran tentang batasan aurat perempuan layak diterbitkan di el-haz publishing house.

Apa latar belakang adanya elhaz publishing house? Pertama Ingin merangsang jiwa intelektualitas para santri dan alumni dengan menghadirkan ‘atmosfir akademik’ di pesantren, kedua Meningkatkan budaya literasi pesantren karena peradaban maju selalu ditandai dengan tradisi baca tulis yang tinggi dan ketiga Sekali mendayung dua tiga pulau terlewati, disamping menambah wawasan dan pengetahuan juga bisa menjadi ladang bisnis atau amal usaha buat pesantren sehingga menunjang kemandirian ekonomi pesantren

Kemudian kenapa buku penafsiran tentang batasan aurat perempuan layak diterbitkan? Karena banyak sekali buku-buku yang menerjemahkan dan mempublikasikan pemikiran Syahrur, namun masih jarang buku yang memaparkan tentang counter-argument pemikirannya, sehingga, dengan buku ini, pembaca bisa mengetahui bagaimana tanggapan, respon atau kritik terhadap ide-ide yang dilontarkan Muhammad Syahrur terkait dengan batasan aurat perempuan.

Tak lama setelah paparan Sofi, saya pun dipanggil ke podium untuk menyampaikan beberapa hal. Isi pembicaraan pada kesempatan kali ini saya ringkas ke dalam beberapa pertanyaan yang nantinya akan saya jawab satu per satu. Kenapa saya menulis buku? Kenapa tentang aurat perempuan? Kenapa diterbitkan di el-haz publishing house?

Terkait dengan pertanyaan pertama, alasan kenapa saya ingin menulis buku, jawabannya sederhana saja. Pertama mudah-mudahan ini dicatat sebagai amal jariah dalam bentuk dakwah bil kitabah dan hal ini pun bisa dicatat sebagai bentuk pengamalan ilmu, Man ‘allama ilman ‘allamallohu ma lam ya’lam. Konsep ta’lim itu jelas tidak hanya dalam bentuk tuturan tapi juga tulisan. Mudah-mudahan tulisan ini bisa bermanfaat dan harapannya bisa tergolong khoirunnas ‘anfauhum linnas. Alasan kedua lebih bersifat personal yaitu bentuk pengejawantahan mimpi dan keinginan saya yang ingin punya karya sebelum usia 25 tahun

Jawaban untuk pertanyaan yang kedua mengenai kenapa tentang aurat perempuan bisa kita ringkas ke dalam beberapa point. Pertama, pernah gak anda melihat spanduk di sekitar mesjid di jakarta yang bertuliskan “anda berada dikawasan berjilbab”?  pernah gak anda mendengar perda syari’ah yang mengatur masalah jilbab? Pernah gak anda masuk pada lembaga pendidikan yang mewajibkan berjilbab atau kode etiknya mengharuskan memakai kerudung? Semua itu bagi sebagian kalangan dikatakan sebagai fasisme kaum moralis karna telah melakukan formalisasi agama di ruang publik yang heterogen dan mereka menafsirkan ulang ayat-ayat yang berhubungan dengan jilbab.

Salah satu yang sering dijadikan rujukan dalam hal batasan aurat perempuan adalah Muhammad Syahrur sehingga pemikiran syahrur banyak dikaji. Demi terciptanya keseimbangan referensi akademis antara yang pro dan yang kontra, saya melalui buku ini menghadirkan para pengkritik Syahrur dengan metode Metode Deskriptif Analitik, yaitu metode yang menggambarkan (memaparkan) pembahasan kemudian dianalisa.

Terakhir kenapa diterbitkan di el-haz publishing house? Pertama, karna ingin membangkitkan kembali budaya literasi atau tradisi baca-tulis di kalangan santri. Alhamdulillah sudah pernah terbit beberapa edisi majalah islami sayangnya terhenti dan mudah-mudahan dengan diterbitkannya buku ini bisa menggugah kembali tradisi baca-tulis di pesantren ini. Kedua,saat ini mungkin saja liberalisme pemikiran dan penafsiran belum merambah ke wilayah ciamis, tapi seiring dengan pergeseran sosio-antropologis dan nilai di masyarakat yang begitu cepat tidak menutup kemungkinan pemikiran tersebut akan hadir dan mewarnai alam pemikiran santri dan warga masyarakat ciamis. Intinya dengan buku semacam ini, pesantren bisa menjadi benteng dari virus liberalisme pemikiran dan penafsiran. Terakhir, semoga buku ini bermanfaat dan dicatat sebagai amal ibadah oleh Allah SWT, Amin Ya Allah Ya Rabbal ‘alamin...




Galery foto lounching buku












Catatan Muktamar IAEI




Tanggal 30 Juli 2011 saya mengikuti muktamar Ikatan Ahli Ekonomi Islam. Meskipun hanya jadi peserta biasa tapi saya mendapatkan ilmu dan pengalaman yang luar biasa disini. Banyak yang saya catat pada waktu acara cuma na’as catatan itu hilang ketika sudah di rumah. Coretan ini hanya fragmen yang tercecer dalam ingatan. Salah satu hasil dari muktamar tersebut yaitu Bambang Brojonegoro terpilih sebagai ketua umum baru Ikatan Ahli Ekonomi Islam (IAEI), menggantikan Mustafa Edwin Nasution. Bambang yang kini menjadi Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan dan mantan Direktur IRTI IDB akan menjabat dalam periode 2011-2015. Diawal acara Bambang Brojonegoro memberikan sambutan, yang paling saya ingat adalah ucapan beliau yang sangat bersemangat mengajak para peserta muktamar untuk mengembangkan Ekonomi Islam Madzhab Indonesia.

Kata-kata itu pernah saya dengar sebelumnya dari Bang Ali Sakti yang mengatakan bahwa ada beberapa faktor yang membuat argumentasi indonesia memiliki madzhab berbeda dalam aplikasi ekonomi Islam dibanding negara-negara lain sangatlah beralasan. Faktor-faktor tersebut diantaranya adalah: pertama, ruang lingkup aplikasi ekonomi Islam Indonesia lebih luas dari sekedar perbankan atau keuangan. Kedua, corak praktek ekonomi Islam di sektor perbankan dan keuangan konsisten dengan substansi ekonomi yang diinginkan syariat Islam, dan memelihara kadar distinction yang sangat jelas dengan praktek konvensional. Ketiga, infrastruktur sistem aplikasi ekonomi Islam terbangun dengan relatif lebih lengkap dan mapan, seperti berdirinya otoritas fatwa yang tersentralisasi, pengadilan yang terpisah dan lain sebagainya. Terakhir, basis masyarakat pemerhati yang begitu besar, dari ormas, ulama, aktifis sampai masyarakat akademisi (intelektual).


 

Berikut beberapa kutipan yang bisa saya abadikan dalam coretan ini:

Munifah Syanwani, M.Si

Muktamar IAEI tahun 2011 mengusung tema “ optimalisasi peran perguruan tinggi dalam melahirkan SDM ekonomi syari’ah yang berkompeten dan profesional”, dengan harapan bahwa perguruan tinggi mampu melahirkan sumber daya manusia berkualitas yang kompeten, profesional dan kavabel di bidang ekonomi syari’ah, sehingga mampu menjawab setiap tantangan yang tengah dan akan dihadapi oleh dunia perekonomian syari’ah, khususnya perbankan syari’ah

Sebagai wadah berkumpulnya para intelektual ekonomi syari’ah, IAEI ini sudah semestinya memberikan rekomendasi kepada pemerintah yang dapat diimplementasikan sebagai program pemerintah


Mustafa edwin nasution, Ph.D (ketua umum IAEI periode 2005-2010)

Kedepan peran dan kerja IAEI akan semakin penuh tantangan, kerja besar yang dilakukan IAEI harus mampu menjawab kebutuhan terhadap ekonomi islam saat ini. Dari hasil penelitian yang kami lakukan terdapat empat kendala besar yang dihadapi lembaga pendidikan ekonomi islam dalam upaya mengembangkan kuantitas dan kualitas. Kendala itu antara lain: (1) keterbatasan ahli ekonomi keuangan islam, yang menguasai secara komprehensif ilmu ekonomi, keuangan sekaligus ilmu syari’ah, (2) keterbatasan dari segi kurikulum pengajaran, kurikulum belum berbasis pada kompetensi, (3) belum ada linkage antara lembaga pendidikan dengan lembaga keuangan islam, dan (4) keterbatasan dana dan SDM sehingga research dan laboratorium penelitian di bidang ilmu ekonomi dan keuangan islam masih terbatas

Oleh sebab itu, momentum muktamar IAEI harus melahirkan rekomendasi untuk memfokuskan kerja-kerja IAEI kedepan, ke arah peningkatan kuantitas pengajaran ekonomi dan keuangan islam di perguruan tinggi di indonesia mulai dari kurikulum, tenaga pengajar, standard mutu pendidikan serta hasil research yang berkualtas.
 


 

Finally, mudah-mudahan ekonomi islam semakin berjaya di bumi indonesia

Penantian

Ingin sekali ku puisikan
Kerlingan matamu dalam putihnya lembaran
Namun lidahku kelu tanganku pun kaku
Memandang jauh hamparan waktu

Pagi membangunkan sepi
Selimut dinginnya menutup merasuk ke ulu hati
Tak ada kicau burung yang riang bernyanyi diatas puncak
Yang ada hanya tangkai retak yang tak bias terpijak

RISK-WEDDING: THE SUTUYNOMICS



Introduction dikit...

Wacana risk-wedding ini muncul ketika quizz datang bertubi-tubi, dikarenakan quizz pertama saya mendapatkan nilai yang membuat semangat belajar (jangan buka aib). akhirnya saya mengerahkan segala daya dan upaya agar bisa menaklukan mata kuliah ini (lebay dikit ah), tanya sana sini, ganggu orang kiri kanan agar pertarungan selanjutnya dapat score yang memuaskan.

Cerita pun berlanjut, masih belum puas dan belum merasa siap menghadapi quizz yang kedua, akhirnya saya berhasil membujuk kawan-kawan untuk mengadakan belajar bersama dalam bentuk tutorial dengan harapan dapat banyak pencerahan dari penjelasan sang Tutor. Salah satu pembahasan pada tutorial tersebut adalah risk and return, kalo gak salah denger tutor nya pernah bilang bahwa definisi risk itu adalah uncertainty, ketidakpastian, (mungkin karna selalu ada jarak antara expected return dengan actual return).

Pembahasannya juga dikit....

Ketika sampai dikamar yang penghuninya mengidap penyakit sutuy dan galau, terjadi perbincangan yang menarik seputar kegalauan para bujang sutuy. Aneh bin ajaib kok saya jadi teringat dengan apa yang disampaikan tutor tentang risk and return tadi (mungkin saking ngebet nya pengen dapet hasil yang maksimal, sampe2 keFikiran terus), sampai lah pada wacana pertama yaitu umur 1-5 tahun pernikahan merupakan masa-masa dimana kita merasakan apakah "expected wedding" sesuai dgn "actual wedding", disparitas itu bisa disebut dengan "risk-wedding".

Statement tersebut saya ajukan pada jema’ah facebook, muncullah komentar-komentar sutuy. Ada yang mengutarakan Sutuy Risk Management.. atau bisa kita singkat dengan SRM, Rumusnya : Panjang sutuy X Lebar sutuy X Tinggi sutuy.. ;p (teori ini sutuy banget, asli!)
Komentar yang menarik datang dari Chak Qoyyum, formula-nya itu keren sekali, nih saya cantumkan komentarnya:
 “Risk Wedding = Rw=Rb+(ERu-Rb). tapi kadang2 dalam pernikahan ada abnormal return lho cak,,,gmna itu formulsi risk nya???besarnya abnormal return wedding adalah ARw=RiW-ERiW...Nanti akan ketemu Average Abnormal Return Wedding, SIgma ARw/N undefinite, sehingga ARw=tak terdefinisi.wkwwkkwkww. sampai ada teori Wedding Market Efficiency”

Munculah pertanyaan dibenak saya, kira-kira metode apakah yang bisa mengukur risk-wedding tersebut? dan ternyata setelah diukur dengan Standard Deviation & coefficient of variation, "portofolio-wedding" itu lebih ‘less risky’ dari pada "single-person-wedding". so..."risk-wedding" itu ternyata bisa diatasi dengan diversifikasi (baca:poligami). Masalahnya siapkah anda or kita untuk "berinvestasi" dlm "portofolio-wedding" (baca:poligami)? (jawabannya cukup dalam hati aja ya,he..)

Lagi-lagi komentar yang menarik dari pak qoyyum yang mengajukan beta wedding demi mengusung ketidak setujuannya terhadap diversifikasi (poligami), katanya unsur beta wedding yang berdifat trade-off dan memiliki kerentanan terhadap ketidakadilan. (uhhh bijak sekali pak qoyyum, he...) dan menurutnya konsep markowitsz, don’t put your eggs in one basket, tidak bisa dipakai disini demi menghargai perasaan perempuan

Terlepas dari setuju atau tidak, yang jelas dengan adanya diversifikasi, risk bisa dikurangi. The more the portofolio, the lesser the risk.  Namun ada hal lain yang perlu diketahui yaitu harus dilihat correlation-nya. Ada beberapa macem, diantaranya perfect positive correlation, ada still positive but not perfectly positive, ada negative correlation, ada perfect negative correlation. Dan ternyata berdasarkan penelitian yang paling bagus adalah correlation perfectly negative .

Kalau kita konteks kan dengan tema kita kali ini, berarti (maaf nih ya) klo mau diversivikasi (poligami), antara istri yang satu dengan istri yang lainnya correlation nya harus perfectly negative. Misalnya, istri pertama pintar agamanyanya, istri kedua pintar bisnisnya, istri ketiga pintar masaknya dll lah. Ini memang perlu pembuktian lebih lanjut di lapangan, Cuma kayaknya saya mau menyerahkan tugas ini pada temen2 yang lain (kalo kita mah satu juga belum dapet2, he...)

Penutup...pastinya paling dikit....

Intinya untuk mengurangi risk-wedding lakukanlah diversifikasi (poligami) tapi sebisa mungkin corelation nya harus yg perfectly negative. Selamat mencoba teori ini, kalau ternyata praktek dilapangan tidak sesuai, kami menerima teori baru. Tapi kalau sekiranya tidak ada teori baru yang bisa mematahkan teori ini, saran saya anda harus mencobanya. He...salam sutuy buat semua....

vans@Pojok sutuy dengan segala keunikannya, 20 juni 2011












The Pursuit of ‘Ringgit’ness


“Don’t ever let somebody tell you, you can’t do something, not even me...!!!”  ungkapan Christ Gardner menasihati anaknya dalam cuplikan film The Pursuit of Happiness. Film ini sangat luar biasa, begitu menggugah. Setiap orang berhak menafsirkan nilai apa yang ingin disampaikan lewat film tersebut. salah satunya adalah tentang perjuangan, kerja keras dan usaha yang optimal dalam mendapatkan apa yang kita inginkan, kebahagiaan. Tiap orang mendefinisikan The Happiness secara berbeda dalam konteks christ gardner di film ini bagaimana dia bisa mendapatkan pekerjaan demi menyambung hidup dan membahagiakan anaknya, Christhoper.

Terinspirasi dari film tersebut, kami pun ingin berbagi pada kawan-kawan bagaimana kami berjuang mengais ringgit di negeri sebrang tentu tanpa mengesampingkan tugas utama kami mencari ilmu. Alasannya pun berbeda-beda ada yang hanya ingin terlihat mandiri, ada yang tak ingin menyusahkan orang tua, ada yang memang benar-benar kepepet butuh ringgit untuk menyambung hidup dan masih banyak lagi alasan yang bisa dijadikan justifikasi.

Banyak yang bisa dilakukan disini tapi kami hanya ingin menyebutkan apa yang telah kami lakukan. Intinya sih mengoptimalkan skill yang kita punya, apapun itu bentuknya. Diantara hal-hal yang telah kami rasakan dan kami lakukan adalah

1.      Tuition
            Inti dari istilah tuition yang difahami disini adalah mengajar privat dari rumah ke rumah, dari mulai ngajar ngaji sampai akuntansi, tarik suara sampai reka aksara dalam dunia maya. Pokoknya apapun yang sekiranya kita bisa share-kan, itu yang kita lakukan. disini memang niat awalnya adalah mengamalkan ilmu (itu masalah hati kan, he..) tapi klo dapet akhirat dan dunia sekaligus kan lebih bagus lagi (baca: pahala dan ringgit)


2.      Function
            Ya istilah ini cukup keren, tapi intinya adalah kerja part time dalam sebuah event tertentu, baik itu di acara wedding ,seminar atau event2 yang membutuhkan tenaga kepanitiaan bidang apapun dari angkat ringan sampai angkat berat
 
3.      Translation
Bagi kami yang punya kemampuan bahasa asing baik itu arab, inggris, dll terkadang dapet job menerjemah dari mulai artikel yang hanya beberapa lembar sampai buku yang berjilid-jilid (lebay.com).

4.      Waiter
Berhubung ada libur panjang, job pun berdatangan. Salah satunya waiter disebuah restoran. Awalnya Cuma part time tapi karena kerja kami profesional akhirnya di rekrut juga jadi full-time employee (bahasanya diperhalus, he..)


5.      Designer
            Kawan kita yang satu ini punya skill yang tidak bisa diragukan lagi kiprahnya di dunia design, amal jariah design nya sudah malang melintang dirasakan semua kawannya.

6.      Researcher
            Nah, yang terakhir ini mungkin tergolong yang paling keren, meskipun pekerjaan nya cukup sulit, memerlukan skill yang luar biasa karna akan melewati serangkaian tes terlebih dahulu, yah beruntung salah satu kawan kita ada yang mendapatkan rizkinya di bidang ini

Inilah salah satu fragmen kisah kami dinegri sebrang, mudah-mudahan hal ini dicatat sebagai usaha kami dalam menggapai mimpi dengan kesungguhan dan kemandirian.