Taman “Pencerahan”
Malam itu disebuah taman
Aku datang menggandeng hujan
Mendengar retorika yang dibaca
Kekinian yang dipuja
Dahulu hanya tabu
Berlalu bagai debu
Walau hidup disatu sisi
Keberulangan yang abadi
Berdiri dalam kredo
Dua isme berwajah neo
Bila tak ada pencerahan
Baginya kematian
Membelah batu
Memecah buntu
Mengharu biru
Walau membabu
Kubaca saripati kata
Penafsiran mutlak adanya
Memenggal ukuran
Pada baju kepantasan
Rupa manusia Begitu mulia
Dengan akal yang kadang binal
Beraneka warna
Tak kenal final
Nuraniku takkan kelu
Mencari dan bertahan
Mana yang tercium BAU
dihidungMu, Tuhan.....
By: aku yang terus berjalan
dalam pencarian dan perubahan
vans@saung damai
03 Maret 2010