RSS
Write some words about you and your blog here

Creating and Developing Successful Team


KL, 19 oktober 2012 

Bisakah perusahaan kecil merubah dunia?  Yap jawabannya Sangat Bisa! Setidaknya itulah yang diimpikan oleh seorang Shai Agashi, Founder and CEO of Better Place. Dia ingin merubah tatanan system transportasi yang terlalu tergantung pada oil karena banyak dampak negativenya terhadap lingkungan. Agashi ingin menciptakan transportasi yang ramah lingkungan dengan kendaraan yang ia sebut sebagai Electric Vehicle (EV). Harapannya bumi ini akan menjadi ‘a better place’ bagi manusia dan semua penghuninya.

Di Indonesia geliat semacam itu mulai terlihat, Dahlan Iskan adalah orang yang paling getol mengkampanyekan isu ini. Harapannya mobil listrik bisa menjadi mobil nasional. Mudah-mudahan ia bisa menjadi kebanggaan bangsa karena mendorong kemandirian ekonomi dan keinginan yang kuat untuk melepas jerat-jerat ketergantungan terhadap Negara lain. Namun bisakah Dahlan Iskan mewujudkannya sendirian? Apa yang harus ia lakukan agar mimpinya tercapai? Jawabannya singkat saja kawan, berkaca dari Shai Agashi, Dahlan Iskan butuh satu hal terlebih dahulu yaitu a great teamwork!

Sekilas tentang Perahu Kertas

Kuala Lumpur, 17 Oktober 2012

Awalnya hanya beberapa lembar, tapi ternyata ketagihan kawan. Ya novel perahu kertas itu habis kubaca dalam sehari semalam. Banyak pelajaran yang bisa kita ambil dari mulai keyakinan akan mimpi dan idealitas sampai ketulusan cinta yang tak terbatas. Benturan realitas tak lantas menghentikan tekad mereka berbuat sesuatu sesuai dengan keinginan hati, demi sebuah kejujuran akan hidup dan segala pernak-perniknya

“Sepertinya langit ini kosong. Tapi kita tahu, langit tidak pernah kosong. Ada banyak bintang. Bahkan tidak terhingga banyakna. Langit ini hanya tertutup awan. Kalau kita menyibak awan-awan itu, kita akan menemukan banyak sekali bintang. Dari sekian banyak bintang, akan ada satu yang berjodoh dengan kita.”

Syukur


6 oktober 2012
 
saat ini hanya secarik puisi tempat kita berlari
memecah tabu mengikis rindu
Singgasana itu masih disana
merangsang raga mengiris-ngiris altar jiwa
Meskipun hanya patahan kata
tapi ia sangat membutuhkannya
meski kou rasa lelah, percayalah
kata akan tetap indah
Semanis alfabetis
malam ini kou urai begitu magis
Kata syukur yang kou ucap
membuahkan rasa harap, bukan padamu!
tapi padaNya yang Maha Tahu

Implementasi OM pada service sectors; The Sutuynomics


16 Oktober 2012

Hari ini tak ada yang beda, ia seperti selasa yang lainnya. Dari mahallah berjalan gontai ke GSM berharap semangat yang memang datangnya kadang-kadang bisa tetap menyala. Ada yang terlewatkan di pagi ini rutinitas roti canai dan segelas teh tarik pun jadi kurang menarik karena matahari sudah kelewat tinggi. (Udah siang brow, hehehe)

Malam rabu ini seharusnya persiapan baca Operation Management (OM) Cuma entah kenapa melihat individual dan group assignment yang belum kelar malah bikin tambah males. Tapi memang harus dipaksakan kawan. Akhirnya folder OM dibuka da nada satu jurnal yang terlihat menggoda untuk dibaca, The Implementation of Operations Management techniques in service organizations; An Australian Perspective. 

Daniel Prajogo, mahasiswa department of management Monash University, mencoba memaparkan empirical snapshot dari aplikasi OM pada perusahaan service di Australia. The empirical data nya di dapat dari 1200 surveys were mailed out meskipun hanya 190 usable responses were received. Targetnya sih ada beberapa sector yang tercakup diantaranya transportasi, komunikasi, banking, insurance, education dan lain-lain

Entrepreneurship and Motivation Training ; Coretan ISEFID

Dari Mu’adz bin Jabal radhiyallahu ‘anhu, ia berkata: Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:
إن أطيب الكسب كسب التجار الذي إذا حدثوا لم يكذبوا و إذا ائتمنوا لم يخونوا و إذا وعدوا لم يخلفوا و إذا اشتروا لم يذموا و إذا باعوا لم يطروا و إذا كان عليهم لم يمطلوا و إذا كان لهم لم يعسروا).
“Sesungguhnya sebaik-baik penghasilan ialah penghasilan para pedagang yang mana apabila berbicara tidak bohong, apabila diberi amanah tidak khianat, apabila berjanji tidak mengingkarinya, apabila membeli tidak mencela, apabila menjual tidak berlebihan (dalam menaikkan harga), apabila berhutang tidak menunda-nunda pelunasan dan apabila menagih hutang tidak memperberat orang yang sedang kesulitan.” (Diriwayatkan oleh Al-Baihaqi di dalam Syu’abul Iman, Bab Hifzhu Al-Lisan IV/221).

Hadist diatas menjelaskan bahwa pedagang atau pebisnis adalah sebaik-baik penghasilan, meskipun ada beberapa syarat yang harus dipenuhi diantara yaitu jujur, amanah dan menepati janji. Islam memberikan syarat tersebut bukan untuk memberatkan umatnya tapi justru dengan memiliki kriteria tersebut akan menunjang bisnis yang kita miliki. Setelah mengetahui hadist tersebut, keinginan untuk menjadi seorang pebisnis pun semakin kuat tapi bagaimana caranya? Harus mulai dari mana?

The Sutuynomics; the value of follow-on investment opportunity


assalamu'alaikum wr wb. curhat the sutuynomics edisi 11/10/12. 

Managerial Finance mengajarkan kita bahwa dalam sebuah project analysis ada beberapa hal yg harus dilihat salah satunya adalah Net Present Value (NPV) dari project tersebut, kalau NPV nya negative maka mardudun la tuqbalu projeknya ditolak teu ditarima, tapi jika NPV nya positive maka Qobiltu pun terucap atau saya akan terima project tersebut. namun ternyata ketika masuk ke corporate finance tidak se simple itu karena di dunia nyata kebanyakan kita membuang asumsi companies hold asset passively. jadi meskipun saat ini negative bisa jadi NPV project selanjutnya itu positive, istilah kerennya itu the value of follow-on investment opportunity. contoh kongkritnya adalah ketika malaysia memproduksi mobil proton yg pertama kalinya yaitu proton saga, mereka mengalami kerugian negative NPV tapi projectnya tetap mereka lanjutkan, bikin tipe proton yg kedua masih rugi, baru ketika bikin tipe proton yg ketiga yaitu proton wira mereka mendapat profit or positive NPV.  kok bisa gitu ya? mereka sadar ada option yg bermain disana, kalau saja diawal2 projectnya mereka tolak mungkin tidak akan lahir tipe proton kedua, ketiga, keempat dst. makanya agak lucu ketika ada pemberitaan di salah satu koran online indonesia yg membeberkan kerugian proyek LRT Malaysia semata2 ingin memberitau publik bahwa LRT atau monorel itu bukan solusi buat jakarta karna toh malaysia juga rugi, nah mungkin mereka belum belajar real option kali ya (hehehehe sutuy bgt gw). intinya ketika ada proyek2 yg kita baca sebagai negative NPV jangan serta merta di tolak tapi perhitungkan dulu dgn matang karna sangat mungkin proyek2 lanjutannya itu positive NPV. sekian dulu curhat si nafri dari  pojok mimpi semoga bermanfaat, ada komentar silahkan dihantar klo tak ada juga tak apa-apa, wassaalamu'alaikum wr wb

The Sutuynomics ; Curhat edisi 5 Agustus 2012


curhat edisi 050812

Kembali dari pojok imajiner, si nafri menyapa kalian kali ini ttg islamic consumer behaviour. Konsep ini merevisi konsumsinya 'rational man' yg menitikberatkan pada maksimalisasi 'satisfaction'. Sebagai muslim, kita harus satisfy dgn islamic teachings, dan harus merasa dissatisfy ketika bertolak belakang dgn ajaran islam, so.. Intinya ada pengaruh ajaran islam or syari'ah pada setiap pola prilaku kita khususnya dalam hal ini pola konsumsi kita. Ada beberapa hal yg harus diperhatikan: sebisa mungkin tercipta efficiency dr setiap konsumsi kita, do not consume yg diharamkan, tdk berhenti pd hanya sebatas utility tapi to achieve a higher ends of purpose life, must not be extravagance, dan forbidden indulgence in luxuries. Yg terakhir ini tentu tergantung situasi dan kondisi lingkungannya, tidak bisa disama ratakan. Cuma kadang agak susah mengukurnya kawan, contohnya ada seseorang yg pake mobil alpard, yg second aja dan mungkin tipe lama harganya lebih dr 500 juta, terlepas dari niat baik orang tersebut yg mungkin ingin menunjukkan ke masyarakat yg notabene apatis dgn 'madesu'nya kalangan pesantren tradisional, mungkin beliau ingin menunjukan dia bisa 'kaya' gak melulu akhirat yg dipikirin, cuma disisi lain kayaknya beliau agak sedikit menciderai pola islamic consumption behaviour, secara dia tinggal di kota kecil, ya keitung jari lah deretan mobil mewah yg lalu lalang disana. So.. Emang agak susah untuk mengukur the actual conditions of the society that must be taken considerations. Salam pagi buat semua curhat edisi 050812

The Sutuynomics ; Curhat edisi 8 Agustus 2012

080812

masih dari pojok imajiner, menyapa kalian yg saat ini mungkin lagi memburu kuliner, si nafri kembali dgn curhat eksyar yg tertunda karna jeda lepas asyar. kali ini tentang sebuah nama, 3 subject pun berlalu yg tersisa tinggal satu, as-syari'ah, economic and society. merenungi nama subject tersebut kok hampir sama dgn jawaban final IFS tadi pagi, pertnyaannya ttg apakah kalian setuju dgn benchmarking stock screening saat ini? jawabannya saya kita jangan puas sampai disitu 5%, 10% dan 25% benchmark yg ditetapkan SC Malaysia adalah batas tolerable bukannya acceptable, kita harus ada effort untung terus memperkecil benchmark trsbt sampai pada taraf economy kita itu bener2 shari'ah compliant. economic harus benar2 100% berlandaskan syari'ah. satu lagi society, ia harus punya benefit buat ummat, klo sekarang lebih pada negative screening, kita harus mulai dengan 'positive screening' melihat sejauh mana manfaat perusahaan tersebut trhdp society dan juga sejauh mana ia menerapkan ethical organization nya, jadi kalau difikir2 jawaban saya di final tadi bisa disingkat dengan sebuah nama subject yg baru akan final tanggal 8 nanti yaitu; as-syari'ah, economics and society. merenungi sebuah nama kadang terselip pada ruang kedalaman makna, si nafri masih di pojok cinta sedang menunggu buka puasa yg gratisan tentunya, hahaha 080812

The Sutuynomics ; Curhat edisi 2 Agustus 2012

sebelum sahur curhat dulu akh, edisi 020812; 

shares atau saham bisa ditafsirkan sebagai musyarakah partnrship meskipun ada beberapa konsep yg berbeda misalnya di equity itu ada going concern assumption sementara dimusyarkah ada fixed time period. dari sekian perbedaan konsep yg ada, OIC Fiqh academy tetap mengapprove modern day of equity. tentu tidak semua shares itu shari'ah compliant, disinilah diperlukan yg namanya stock screening. macemnya ada 2 sector dan financial screening. yg menarik di sector screening ada yg namanya 'mixed' company yg revenuenya masih bercampur dgn non-permissible activities. disini ditetapkan ceiling benchmark di malaysia ada yg 5, 10, 20 dan 25 persen. saya jadi teringat kisahnya Dr Mustafa Umar, katanya entah lulusan MBA atau IIUM ada yg buka restoran di jantung kota paris, ada ketentuan disana harus menyediakan minuman beralkohol karna sudah jadi culture orang sana katanya, lantas si pemilik resto yg notabene lulusan MBA ini minta saran sama Dr Mustafa, beliau menjawab usahakan sebisa mungkin jangan jual minuman tersebut, yakinlah barokah akan datang. dan tau gak kawan, pada waktu itu ia menjadi satu2nya restoran yg tdk menjual minuman alkohol, awalnya dia ragu pasti restonya gak laku tapi subhanalloh ternyata itu jadi faktor pembeda dgn resto2 yg lain sehingga resto nya pun laris manis, itu mungkin ya yg dinamakan barokah ketika kita komit dgn bisnis yg murni syari'ah. dia juga cerita ttg pebisnis singapura yg datang ke GSM minta di screening, dan ternyata persentasi yg 'haram' nya melebihi batas mixed company diatas akhirnya ia membuat terobosan dgn membuang semua element yg tdk shari'ah compliant dan sekarang untungnya berlipat2 karna ia beda dgn yg lainnya. lagi2 barokah hadir disana kawan, so kalau mau beli saham pilihlah dgn hati2, klo mau bisnis, usahakan halal 100 persen, insya Allah barokah kawan, jiyadah filkhoir itu tidak melulu profit yg besar, tapi ketentraman hati dalam menjalankan bisnis tersebut dan manfaatnya bisa dirasakan yg lainnya juga, sekian dulu curhat malam ini si nafri masih sendiri @pojok cinta quite study room GSM IIUM