RSS
Write some words about you and your blog here

Implementasi OM pada service sectors; The Sutuynomics


16 Oktober 2012

Hari ini tak ada yang beda, ia seperti selasa yang lainnya. Dari mahallah berjalan gontai ke GSM berharap semangat yang memang datangnya kadang-kadang bisa tetap menyala. Ada yang terlewatkan di pagi ini rutinitas roti canai dan segelas teh tarik pun jadi kurang menarik karena matahari sudah kelewat tinggi. (Udah siang brow, hehehe)

Malam rabu ini seharusnya persiapan baca Operation Management (OM) Cuma entah kenapa melihat individual dan group assignment yang belum kelar malah bikin tambah males. Tapi memang harus dipaksakan kawan. Akhirnya folder OM dibuka da nada satu jurnal yang terlihat menggoda untuk dibaca, The Implementation of Operations Management techniques in service organizations; An Australian Perspective. 

Daniel Prajogo, mahasiswa department of management Monash University, mencoba memaparkan empirical snapshot dari aplikasi OM pada perusahaan service di Australia. The empirical data nya di dapat dari 1200 surveys were mailed out meskipun hanya 190 usable responses were received. Targetnya sih ada beberapa sector yang tercakup diantaranya transportasi, komunikasi, banking, insurance, education dan lain-lain
Gak usah berbelit-belit kita lihat aja langsung pada findingsnya ya, dia bilang the result indicate that most services are characterised by high customer contact and a low degree of differentiation. Dari sisi keilmuan OM nya, service delivery, customer service dan quality control menempati prioritas yang utama.

This result, lanjutan penjelasannya, was confirmed by customer retention, on time delivery, and quality which received the highest priority among performance measures. Innovation on the other hand surprisingly received the least attention among the surveyed firms. Finally, building service culture appears to be the most challenging issue encountered by managers in dealing with service operations as opposed to managing facilities which raised only little concern from management’s point of view.

Setelah baca artikelnya yang panjang lebar dan membingungkan, ada beberapa hal yang bisa dicatat dari findingnya yaitu satu, ada perubahan trend dimana biasanya service sector dikaitkan dengan tenaga kerja yang dominan, saat ini bisa digantikan dengan teknologi contohnya mesin ATM, dulu kalau mau ngambil uang ya harus ketemu sama teller sekarang nggak lagi. Yang kedua trend di service sector saat ini sudah less customization sehingga susah melakukan inovasi sehingga service terlihat seperti commodity. 

Ngerti gak? Apa..?? gak ngerti !! Oh My God.. santai aja lah kawan, gw juga gak ngerti namanya juga orang sutuy, yang jelas kita sudah berusaha untuk ngerti dan memaksakan diri untuk memahaminya, kalau masih penasaran silahkan buka sendiri di jurnal emerald ya, hehehe. Yang jelas hanya ini yang bisa di share untuk hari ini, The Sutuynomis akan terus mencurhatkan kesutuyannya pada kalian, insya Allah. Si Nafri masih dari pojok mimpi GSM IIUM undur diri, wassalamu’alaikum wr wb.

0 komentar:

Posting Komentar