"Hafalan
dari al-lail sampai an-Naba hanya awal mula, karna kita tak pantas dan belum
berkelas kalau belum hafal dari alfatihah sampai an-Nas" (Pujangga
dadakan, 2013)
Apa?
kita harus 'melahap' sampai satu mushaf? gimana caranya? Ustadz Yusuf di taujih
kedua memberikan kiat-kiat agar kita kuat dan rerupa persiapan agar menghapal
jadi menyenangkan.
Persiapan
pertama diawali dengan ruhiah memantapkan hati dan jiwa lillah, lillah dan
lillah. ikhlas tanpa ada riya yang membekas, bersih murni hanya untuk Allah
Rabbul izzati. dilanjut dengan meyakini keagungan Kalamullah karna yang kita
baca adalah Firman Sang Pencipta sehingga tidak hanya cinta tapi lahir perasaan
mulia dan bangga ketika membacanya.