RSS
Write some words about you and your blog here

Sekilas tentang Perahu Kertas

Kuala Lumpur, 17 Oktober 2012

Awalnya hanya beberapa lembar, tapi ternyata ketagihan kawan. Ya novel perahu kertas itu habis kubaca dalam sehari semalam. Banyak pelajaran yang bisa kita ambil dari mulai keyakinan akan mimpi dan idealitas sampai ketulusan cinta yang tak terbatas. Benturan realitas tak lantas menghentikan tekad mereka berbuat sesuatu sesuai dengan keinginan hati, demi sebuah kejujuran akan hidup dan segala pernak-perniknya

“Sepertinya langit ini kosong. Tapi kita tahu, langit tidak pernah kosong. Ada banyak bintang. Bahkan tidak terhingga banyakna. Langit ini hanya tertutup awan. Kalau kita menyibak awan-awan itu, kita akan menemukan banyak sekali bintang. Dari sekian banyak bintang, akan ada satu yang berjodoh dengan kita.”

“kadang-kadang langit bisa kelihatan seperti lembar hitam yang kosong. Padahal sebenarnya tidak. Bintang kamu tetap disana. Bumi hanya sedang berputar”. Cuplikan- cuplikan diatas begitu magis kawan. Sihirnya membuat kita ingin terus lari, mengejar semua cita cinta dan harapan. Kita harus yakin dengan diri kita. Ikutilah kata hatimu kawan!

Keikhlasan lah yang menyatukan kisah cinta Keenan dan Kugy. Kejujuran dan pengorbanan lah yang membuat mereka sampai pada tujuan, titik terjauh mimpi yang kadang dibilang aneh bagi mereka yang gak percaya ia ada bahkan nyata. Haruskah kita menunggu bintang kita jatuh? Atau kita harus menjemputnya? siapakah bintang kita kawan? Bintang yang bersamanya kita tidak takut lagi menjadi pemimpi, bersamanya segalanya terasa dekat, segala sesuatunya benar. Siapakah? Biarlah Tuhan yang menjawabnya

Ada kata-kata yang saya suka dari synopsis novel ini dan bagi saya kata-kata ini mencoba membaca keseluruhan kompleksitasnya, “Diwarnai pergelutan idealisme, persahabatan, tawa, tangis, dan cinta, “Perahu Kertas” tak lain adalah kisah perjalanan hati yang kembali pulang menemukan rumahnya” yap to make it simply dari awal sampai akhir terangkum dalam deretan kalimat tersebut. Teruslah melaju tidak hanya dengan perahu kertas tapi dengan media apapun sampai titik tak terbatas.

0 komentar:

Posting Komentar