RSS
Write some words about you and your blog here

Workshop on Diplomacy


Hidayatullah.com--Dalam rangka memperbaiki citra dan kewibaan bangsa Indonesia di kancah pergaulan internasional, Persatuan Pelajar Indonesia Malaysia (PPIM), hari Sabtu, (26/2) mengadakan,  “Workshop on Diplomacy”. Acara yang diadakan oleh di Aula Hasanuddin KBRI Kuala Lumpur Malaysia sebagai bentuk usaha untuk meningktakan kemampuan diplomasi, khususnya kaum pelajar dalam mencitrakan dan membela kepentingan bangsa di luar negeri.
Duta Besar Republik Indonesia untuk Malaysia,  Da’i Bachtiar, dalam sambutannya menyampaikan urgensi kegiatan ini terhadap semua elemen masyarakat yang ada di luar negeri khususnya yang ada di Malaysia.



“Diplomasi bukan hanya tentang kedutaan, tapi diplomasi itu perlu memiliki modal awal berupa pemahaman yang mendalam tentang cita-cita bangsa yang tertuang dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Republik Indonesia 1945,” ungkapnya.

Menurutnya, UUD RI 1945 yang dibuat oleh para founding father setidaknya memuat tiga hal penting yang harus dijiwai oleh setiap pribadi bangsa yaitu: Pertama, melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, kedua, mencerdasakan kehidupan bangsa dan keiga, ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.

“Tidak pernah ada konflik di dunia ini yang ditangani oleh Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) yang Indonesia tidak terlibat di dalamnya,” tambahnya berapi-api. Keterlibatan dalam penyelesaian konflik di berbagai dunia, menurut Da’i sebagai wujud komitmen Indonesia terhadap cita-cita luhur para pendiri bangsa.

Dalam akhir pidato pembukaannya yang turut dihadiri oleh semua pejabat-pejabat penting KBRI KL, Da’i mencurahkan kegundahannya bahwa selama ini kekuatan diplomasi khususnya Indonesia terhadap Malaysia dianggap sangat lemah.
”Bukannya kita tidak mau “menggertak” terhadap Negara-negara yang berusaha menghina harkat dan martabat kita atau mengganggu wilayah kedaulatan kita, tapi kita memang tidak memiliki kekuatan untuk “menggertak,” tambahnya.
Selain itu, menurutnya, kekuatan militer sebagai bentuk diplomacy RI kalah jauh dibandingkan dengan Malaysia dan Singapura.

Sementara itu Ketua Umum PPI Malaysia, Mohammad Hamidi, dalam sambutannya mengharapkan semua peserta yang notabene perwakilan PPI cabang se-Malaysia yang berpartisipasi dalam acara “Workshop on Diplomacy” ini mendapatkan gambaran apa yang bisa dilakukan oleh pelajar dalam konteks diplomasi di Malaysia.

Menurut rencana, acara ini akan dilanjutkan dengan pelatihan yang lebih aplikatif dan skill oriented yang akan diadakan pada bulan Maret.

Ikut menjadi pembicara dalam workshop  ini adalah Djoko Hardjanto (Minister Counsellor Politik), Widyarka Ryananta (Minister Counsellor Ekonomi), Suryana Sastradiredja (Minister Counsellor Pensosbud), Kombes Benny Iskandar (Atase Kepolisian) dan Dodi (Wartawan TV One). Acara workshop ini ditutup oleh Atase Pendidikan KBRI, Prof. Drs. Rusdi M.A., Ph.D.  */Ali Rama

http://hidayatullah.com/read/15610/28/02/2011/ppim-malaysia-adakan-workshop-on-diplomacy-.html

0 komentar:

Posting Komentar