RSS
Write some words about you and your blog here

MUTIARA HIKMAH SILATURAHMI

MUTIARA HIKMAH SILATURAHMI
Oleh: Irfan Soleh

Kalimat silaturahmi berasal dari bahasa Arab, tersusun dari dua kata silah yaitu, ‘alaqah (hubungan) dan kata al-rahmi yaitu, al-Qarabah (kerabat) atau mustauda’ al-janîn artinya “rahim atau peranakan”. (al-Munawwir, 1638, 1668) Kata al-Rahim seakar dengan kata al-Rahmah dari kata rahima “menyayangi-mengasihi”. Jadi secara harfiyah Silaturahmi artinya “Menghubungkan talikekerabatan, menghubungkan kasih sayang”.

Islam sangat menganjurkan umatnya bersilaturahmi banyak dalil baik itu dalam al-Qur’an ataupun hadis nabi yang menyebutkan keutamaan silaturahmi dan mencela orang yang memutuskan silaturahmi. Dalam tulisan ini saya ingin memaparkan rentetan silaturahmi yang saya lakukan dalam rangka mengamalkan ilmu tentang silaturahmi karna hikmah yang saya dapatkan dari silaturahmi ini sangat besar sekali

Pasca lebaran saya selalu menyempatkan diri mengunjungi beberapa kiayi didaerah saya dan kiayi-kiayi pesantren yang pernah saya masuki. Banyak sekali hikmah yang saya dapatkan dari silaturahmi.Yang pertama kali saya kunjungi adalah kang taryo, beliau telah berhasil mengumpulkan tanah wakaf untuk kemajuan pendidikan pesantren. Tanah wakaf tersebut awalnya hanya obrolan kecil dengan ayah saya tapi alhamdulillah sekarang sudah bisa dimanfaatkan

Kemudian saya mengunjungi pesantren al hidayah, kang Ejen selaku pimpinan pesantren mengemukakan beberapa kemajuan pesantren yang sudah bisa mengadakan SMP Terbuka walaupun muridnya belum banyak dan ada kendala dalam hal bangunannya. Kemajuan lainnya adalah sudah bisa membiayai makan para santrinya alias gratis biaya makan

Pada hari berikutnya saya bersilaturahmi ke pesantren Cibeunying. Sedih sekali melihat pesantren ini karena yang tersisa hanyalah bangunan mesjid dan asrama yang berdiri kokoh tanpa ada santri yang menghuninya padahal dulu santri pesantren ini sangat banyak. Pesantren ini sudah cukup tua karna sudah ada dari semenjak indonesia merdeka. Alasan kemunduran pesantren ini karna manajemennya kurang baik setelah pendiri pesantren ini meninggal, tapi itu hanya salah satu faktor saja dan sangat mungkin banyak faktor-faktor lain yang menyebabkan pesantren ini mundur

Lain halnya dengan pesantren Cibeunying, Pesantren al-Hasan mengalami kemajuan yang signifikan, pada reuni akbar kang Didin memaparkan beberapa kemajuan pesantren misalnya ada BMT, Panti Sosial, SMESCO, dan SMP yang sudah banyak peminatnya dan siswanya bertambah banyak dari tahun ke tahun.Setelah pemaparan kemajuan pesantren dan apa yang telah dicapai oleh al Hasan, acara berlanjut dengan pemberian amanat oleh Kang Syarif. Acara ini semacam studium general oleh pimpinan pesantren yang dilakukan setiap reunian agar para alumninya tetap semangat mencari ilmu dan bisa mendapatkan ilmu yang bermanfaat

Ada 10 amanat Akang Al-Hasan, diantaranya:
1. Perteguh jiwa dan ahwal kesantrian
2. Pertahankan aqidah ASWAJA
3. Tuntut ilmu, pertebal keimanan dan perkaya amal
4. Jadilah orang yang bermanfaat bagi umat
5. Kaya kreatifitas disertai mujahadah dan istiqamah
6. Perluas persahabatan, persempit permusuhan
7. Agungkan nama Allah jika ingin ditolong Allah
8. Kita tidak banyak uang tapi banyak peluang
9. Jadilah diri sendiri agar percaya diri
10. Jihad dan mati syahid komitmen muslim sejati

Akang al-Hasan menjelaskan satu persatu 10 amanatnya tersebut namun yang paling mengena dan nonjok banget bagi saya adalah penjelasannya mengenai surat al-Mujadalah: 11 yakni Allah akan meninggikan derajat kita dengan dua syarat yaitu pertama orang-orang yang beriman dan kedua orang yang berilmu. Jadi kalau sampai saat ini kita masih belum jadi “orang “ atau ilmu kita belum bisa dimanfaatkan di masyarakat maka problemnya bisa saja kualitas keimanan yang di implementasikan dengan ketaatan kita yang kurang atau kualitas dan kuantitas keilmuan kita yang belum memadai

Acara dilanjutkan dengan pemaparan para alumni yang tergolong sudah sukses dengan menjelaskan kiat-kiat apa saja yang mereka lakukan sampai bisa “sukses” seperti itu. Walaupun definisi sukses itu ada pada diri masing-masing karena setiap orang itu hidup di rung dan konteks yang berbeda-beda. Dalam hal ini pas sekali kata-kata kang Fuad, “ketika mengendarai mobil malam hari, kita jangan melihat lampu mobil orang lain karna pasti akan silau dan mengaburkan penglihatan kita tapi lihatlah jalan yang kita tapaki, fokus pada mobil yang kita kendarai. begitupun dalam hidup jangan terlalu melihat orang lain tapi lihatlah diri sendiri dan jalani sebaik mungkin apa yang kita geluti

Silaturahmi pun berlanjut ke pesantren Sukahideng. Saya datang terlambat jadi tidak sempat mengikuti pengajian umumnya hanya saja hikmah yang saya dapatkan dari Pak Kiayi Pesantren ini adalah bagaimana memuliakan tamu dan menghadapi tamu dengan karakternya yang berbeda-beda. Terakhir saya mengunjungi pesantren Mathlaul Khaer di Cintapada dan disana saya bisa berbincang dengan Mama (Pimpinan Pesantrennya) yang masih sehat meski usianya sudah 80 tahun lebih dan alhamdulilah saya mendapatkan do’a dari beliau agar segala keinginan dan maksud saya bisa terpenuhi. Mudah-mudahan besarnya hikmah yang saya dapatkan dari silaturahmi ini bisa terus memicu saya khususnya dan kita pada umumnya untuk terus mempererat tali silaturahmi kita sama siapapun tanpa terkecuali apalagi sama kerabat, sanak saudara dan guru-guru kita

0 komentar:

Posting Komentar