RSS
Write some words about you and your blog here

Islam, Its Worldview and Economics

Hari rabu 8 Mei 2012 merupakan hari pertama masuk MBA untuk semester 3,  subject yang saya ambil salah satunya adalah As-Syari’ah, economics and society  dengan lecture yang sangat kompeten yaitu Prof Dr Aslam Haneef. Di awal pertemuan seperti biasa selalu diawali dengan perkenalan dilanjutkan dengan pembahasan course outline. Topic pertama yang dibahas adalah tentang islam, its worldview and economics. coretan ini hanya ingin mengabadikan apa yang saya dapat dari kelas ditambah sumber bacaan lainnya 


Why Islamic economics and finance? Kenapa mesti harus ekonomi dan keuangan yang islami?  Jawaban teman-teman terhadap pertanyaan tersebut cukup beragam. Diantaranya ada yang mengatakan bahwa islam itu way of life dan kita ingin mengikuti petunjuk Allah ber-ekonomi secara lebih halal sehingga kehidupan kita seimbang dunia akhirat. Ada juga yang mengatakan bahwa ekonomi islam itu lebih adil more justice and fairness dan lebih dekat pada etical economics

Islam itu syamil, kaffah dan komprehensif karena islam tidak hanya mengatur masalah hubungan vertical dengan Allah SWT tapi juga ibadah social yang mengatur hubungan horizontal sesama manusia. Jadi islam itu tidak hanya ibadah shalat, puasa dan zakat saja tapi seluruh aspek kehidupan baik itu ekonomi politik social dan lain-lain semuanya diatur dalam agama islam

Seorang sarjana baratpun mengakui bahwa islam itu whole way of life. Watt (1979) mengatakan bahwa islam itu… whole way of life … covers both the private and public/societal lives of man, it permeates the whole fabric of society, and includes theological dogma, forms of worship, political theory and a detailed code of conduct, including even matters which the European would classify as hygiene or etiquette …

Tidak ada dikhotomi dan pemisahan antara agama dan semua aspek kehidupan dalam islam. Signifikansi dan relevansinya tidak dibatasi oleh periode ‘human evolution’ karena ada nilai-nilai, standard dan kriteria yang absolut dalam islam. islam bukanlah ‘human creation’ atau untuk ‘infantile man’ tapi ia merupakan agama wahyu yang diturunkan Allah Swt sebagai guidelines dalam menjalani kehidupan untuk sepanjang masa.

Why not conventional western economics and finance? Ada apa dengan ekonomi konvensional? Alasannya adalah karna ia lahir dari western worldview. Ia merupakan salah satu dari social sciences yang hidup dengan western experience yang pastinya mengandung western ideology. Apa sih yang dimaksud dengan worldview? Hamid Fahmi Zarkasyi dalam majalah islamia mengutip Alparslan Acikgence yang mengatakan bahwa worldview itu merupakan asas yang melandasi setiap aktifitas manusia termasuk aktifitas ilmiyah dan teknologi.

Islamic woldview menurut Al-Attas diartikan sebagai pandangan Islam tentang realitas dan kebenaran yang nampak oleh mata hati dan menjelaskan hakekat wujud. Dari woldview inilah akan lahir ilmu pengetahuan. Lantas apa bedanya dengan western worldview? Perbedaan yang paling kentara adalah islam mengakui revelation atau wahyu sebagai asas dan sumber hukum sedangkan western tidak mengakuinya, ia hanya percaya pada reason and observation, rasio, akal, spekulasi dan observasi, wahyu bagi mereka irrasional.

Ada beberapa elemen inti dari worldview yaitu konsep tentang Tuhan, alam, manusia, agama, ilmu pengetahuan dan tujuan hidup. Dengan adanya perbedaan worldview, penjelasan dari konsep-konsep tersebut akan berbeda. Kita sebagai pejuang ekonomi islam harus tahu dan bisa membedakan antara konsep islam dengan yang lainnya. Dalam coretan ini tidak akan dibahas semuanya hanya tadi diawal kita sudah menyinggung sedikit tentang konsep islam sebagai DIN yang berbeda dengan konsep religion yang difahami oleh non-islam.

Penguatan woldview berarti penguatan pemahaman terhadap Islam dalam arti seutuhnya. Islam dijadikan sebagai tolok ukur dalam setiap aktivitas dan gerakan. Islam sebagai landasan berfikir, bertindak dan beramal. sehingga dalam aktifitas apapun termasuk aktifitas ekonomi tidak keluar dari ajaran dan aturan yang ditetapkan dalam islam. 

Prof Aslam Hanef mengartikan Islamic economic sebagai “approach to, and process of, interpreting and solving man’s economic problems based on the values, norms, laws and institutions found in, and derived from the sources of Islam”. jadi ekonomi islam itu harus didasarkan pada nilai, norma, hukum dan institusi yang didirikan dan diderivasi dari sumber hukum islam.

Masih banyak materi penjelasan Pof Aslam yang belum terabadikan dalam coretan ini, belum lagi perdebatan yang hangat dalam kelas yang mengundang pro kontra, wah pokoknya kelas ini keren banget dan merangsang rasa ingin tahu kita lebih dan lebih lagi. Intinya adalah fondasi ekonomi islam adalah Islamic worldview, tanpa fondasi ia akan rapuh. Sedikit sekali orang yang mau bergelut di wilayah fondasi yang satu ini, mungkin karena wilayahnya cukup filosofis dan kita lebih senang pada hal-hal yang praktis
Wallohu’alam bissowab

0 komentar:

Posting Komentar